ZIGI – Netflix mengabarkan kemungkinan penambahan iklan untuk tiap paket berlangganan. Hal ini menyusul permintaan konsumen yang meminta biaya langganan untuk diturunkan. Pendiri Netflix, Reed Hastings pun telah angkat bicara mengenai sistem baru tersebut.
Saat ini Netflix sedang mengalami penurunan jumlah subscriber terbanyak dalam 10 tahun terakhir. Simak berita lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Netflix Uji Coba Aturan Baru, Batasi Sistem Sharing Akun Beda Rumah
Netflix Rencana Tambahkan Iklan dalam Tiap Paket Langganan

Sejak pertama kali berdiri, Netflix selalu konsisten untuk meniadakan iklan dalam tiap paket berlangganan manapun. Sepertinya era tersebut akan segera berakhir ketika COO Netflix, Greg Peters melihat peluang iklan yang menjanjikan. Pendiri Netflix, Reed Hastings juga melihat kesempatan yang sama.
Melansir dari Cinemablend pada Jumat, 22 April 2022 Reed mengakui ia sempat menentang adanya iklan karena rumitnya sistem pengiklanan hingga kemudahan yang didapatkan oleh pelanggan tanpa ads.
Namun Reed lantas menambahkan, “(tapi) aku memilih mengikuti pilihan penggemar. Menerapkan biaya langganan lebih murah seperti keinginan konsumen dengan cara memasukkan iklan, hal ini jadi masuk akal.”
Langkah Netflix ini mengikuti Disney+ yang terlebih dahulu mengonfirmasi keterlibatan iklan hingga HBO MAX yang meluncurkan paket komersial pada Mei 2021. Begitu juga dengan Hulu, Peacock dan Paramount+.
Reed memastikan bahwa iklan yang tampil tidak akan didasarkan pada tracking data pelanggan atau pengguna terdekat. Menurut informasi terbaru, Netflix tidak akan menerapkan sistem ini setidaknya dalam waktu satu tahun ke depan.
Saat ini biaya langganan untuk paket ponsel sekitar Rp54 ribu, lalu Basic Rp120 ribu, Standard Rp153 ribu, dan Premium Rp186 ribu. Terbaru, Netflix Indonesia bekerja sama dengan Telkomsel menyediakan harga paket lebih murah.
Netflix Kehilangan Banyak Subscriber Pada Paruh Pertama 2022

Pada pertengahan Maret 2022, Netflix melakukan uji coba untuk membatasi sistem sharing akun untuk pelanggan yang tidak tinggal dalam satu rumah. Hal ini sepertinya berpengaruh pada jumlah pelanggan.
Untuk pertama kalinya, Netflix kehilangan lebih dari 200 ribu subscriber pada kuartal pertama tahun 2022, Januari hingga Maret. Ini adalah penurunan terbesar sejak satu dekade terakhir.
Diduga jumlah penurunan akan semakin bertambah hingga 2 juta untuk periode April hingga Juni, mengutip dari CNET pada Jumat, 22 April 2022. Pihak Netflix berdalih perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu alasan.
Padahal perusahaan layanan streaming ini sebelumnya memprediksikan kemungkinan penambahan hingga 2,5 juta pelanggan. Bisnis streaming memang sedang naik daun sejak pandemi menghantam pada tahun 2020 lalu.
Kemungkinan bisnis Disney+ yang merambah Asia hingga pesaing lainnya memiliki pengaruh terhadap bisnis Netflix. Sepertinya Netflix bakalan segera membuat inovasi baru mengingat banyak pelanggan dari Amerika Serikat alias para pelanggan utama, banyak yang mulai beralih.
Baca juga: Harga Langganan Netflix Naik Lagi, Mulai dari AS dan Kanada
- Editor: Erika Rizqi Rachmani