ZIGI – Netflix harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 150 karyawan setelah menurunnya pendapatan pada kuartal pertama 2022. Sebagian karyawan yang di-PHK adalah mereka yang bekerja di Amerika Serikat.
Bukan hanya karyawan, Netflix juga memutus kerjasama besar-besaran seperti pekerja paruh waktu, bintang freelance untuk media sosial, sampai belasan kontraktor.
Meski begitu, Netflix tetap berupaya melakukan inovasi dengan merilis fitur baru untuk pelanggan. Seperti apa? Simak beritanya di bawah ini!
Baca Juga: Nonton Drakor di Netflix Makin Mudah Dengan Telkomsel
Netflix PHK Sejumlah Karyawan Setelah Pendapatan Menurun

Netflix mengalami pertumbuhan yang melambat pada kuartal pertama 2022 yakni menurunnya pendapatan sehingga memperngaruhi beberapa faktor seperti biaya operasional hingga pemutusan hubungan kerja karyawan.
“Seperti yang kami jelaskan (dalam laporan Q1 (Kuartal pertama) pertumbuhan pendapatan kami melambat berarti kami harus memperlambat pertumbuhan biaya kami sebagai perusahaan,” ujar juru bicara Netflix, Erika Masonhall dilansir dari Variety pada Rabu, 18 Mei 2022.
Sebab pertumbuhan yang melambat, Netflix mengatakan harus memutus hubungan kerja sekurangnya 2 persen karyawan Netflix Amerika Serikat.
“Kami melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di Amerika Serikat,” imbuhnya.
Selain PHK sebanyak 150 karyawan, Netflix juga memutus hubungan kerja terhadap 70 pekerja paruh waktu di studio animasi dan juga memotong peran freelance di media sosial dan grup penerbitannya.
Netflix menambahkan bahwa pihaknya telah menghentikan beberapa proyek animasi termasuk Wings of Fire, Antiracist Baby dan With Kind Regards from Kindergarten. Bukan hanya itu, sejumlah kontraktor keagenan juga terkena dampak atas menurunnya pendapatan Netflix pada kuartal pertama.
“Sejumlah kontraktor keagenan juga terkena imbas dari berita yang diumumkan pagi ini. Kami berterima kasih atas kontribusi mereka untuk Netflix.
Pendapatan Netflix Turun Pada Kuartal Pertama

- Editor: Jean Ayu Karna Asmara