ZIGI – Film KKN di Desa Penari berhasil menjadi film terlaris sepanjang sejarah dengan total 7 juta penonton. Sutradara Awi Suryadi berbagi kisah di balik layar dalam diskusi yang diadakan Kemendikbud pada Jumat, 20 Mei 2022.
Awi membahas alasan mengadaptasi film dari utas Twitter SimpleMan, hingga menjawab kontroversi bayaran pemain figuran yang belakangan ramai dibahas di sosial media. Simak rangkuman diskusinya di bawah ini.
Baca juga: 8 Film Horor Indonesia Tayang 2022, Keramat 2 Hingga Pengabdi Setan 2
1. Tren Film Setelah Covid-19, KKN di Desa Penari Beri Suntikan

Film KKN di Desa Penari menarik perhatian karena berhasil mengumpulkan penonton hingga 7,5 juta. Tayangan ini menunjukan bahwa pangsa pasar penonton Indonesia sangat besar. Banyak pengamat, dalam dan luar negeri, yang mencoba membedah alasan film yang disutradarai Awi Suryadi ini bisa begitu populer.
Dalam diskusi “Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai” yang diselenggarakan Kemendikbud, Awi mengakui awalnya kesulitan. Keputusan untuk menayangkan film horor ini pada 30 April 2022 diambil karena tim produksi tidak punya opsi lain.
Tidak sedikit yang merasa keputusan tersebut buruk karena harus melawan Doctor Strange in The Multiverse of Madness. Bahkan Awi mengatakan, banyak orang yang meremehkan pilihan tanggal di atas.
2. Alasan KKN di Desa Penari Menurut Awi

Sutradari film Danur 3 ini juga sama terkejutnya dengan pencapaian film Tissa Biani dan kawan-kawan. Dirinya sempat khawatir karena selama 2 tahun pandemi, penonton lebih memilih layanan streaming daripada ke bioskop.
Namun ada dua alasan kenapa KKN di Desa Penari bisa booming, “Saya sih merasa secara IT sudah kuat, thread di Twitter banyak yang baca. Termasuk juga penundaan selama 2 tahun jadi rasa penasaran semakin banyak.”
Ditambah ada sense of belonging (rasa kepemilikan) tinggi karena utas yang ramai. Sebelum tayang, berbagai macam teori masyarakat mengenai kejadian tersebut beredar. Jadi, kata Awi, film ini seakan-akan milik banyak orang.
Sutradara kelahiran 1977 ini terkejut para penonton rela war ticket untuk nonton. “(bahkan) saya gak berani prediksi apakah film ini akan booming atau enggak,” tambahnya.
3. Alasan Angkat Cerita Simple Man

- Editor: Erika Rizqi Rachmani